Massa mulai memadati kawasan sekitar pukul 16.02 WIB dengan membawa spanduk besar bertuliskan “Indonesia Sold Out”. Selain itu, mereka juga mengibarkan bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera animasi populer One Piece sebagai simbol kritik.

Dalam orasinya, mahasiswa menyuarakan keresahan terhadap mahalnya biaya pendidikan dan penguasaan aset negara oleh kelompok elit.

“Pendidikan kita hari ini dikapitalisasi. Negara ini lama-lama bukan di tangan rakyat, tapi di tangan pengusaha,”teriak salah satu orator dari atas mobil komando.

Mereka juga menyoroti hilangnya kedaulatan ekonomi rakyat akibat dominasi pengusaha atas sumber daya dan aset negara.

Aparat Turunkan 1.145 Personel

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, memastikan sebanyak 1.145 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga keamanan aksi.

“Polisi hadir untuk melayani, bukan menghadapi. Kami pastikan pendekatan persuasif dan humanis, tanpa senjata api,” tegas Susatyo.

Ia juga mengimbau massa agar tetap menjaga ketertiban.

“Silakan berorasi, tapi jangan memprovokasi, jangan bakar ban, dan jangan rusak fasilitas umum,” ujarnya.

Aksi Berlangsung Damai

Hingga sore hari, massa aksi terus berdatangan dari berbagai kampus, termasuk Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta. Aksi berlangsung tertib tanpa gesekan dengan aparat, dan menjadi ruang ekspresi mahasiswa dalam menyampaikan kritik atas kondisi sosial maupun kebijakan negara.(***)